Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Genre : Roman
Penerbit •Yogyakarta: Bentang Pustaka
Tanggal terbit : Juli 2006
Penulis : Andrea Hirata
Genre : Roman
Penerbit •Yogyakarta: Bentang Pustaka
Tanggal terbit : Juli 2006
Halaman : 265 halaman
Buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi, kalo' di Laskar Pelangi cerita Ikal waktu SD dengan geng yang berjulah 10 orang, sekarang lebih banyak bercerita tentang mimpi-mimpi Ikal, Arai dan Jimbron.
Ada beberapa kata yang harus ku cuplik : " Tanpa mimpi, hidup itu tragedi" . Tapi emang bener, kan . Cerita tentang anak2 di daerah kaya tapi miskin di belitong yang mimpi sekolah di Perancis kata yang mengugah semangat bener2 tergambar mencambuk seperti kata Arai : [" Kita akan sekolah ke Perancis, menjelajahi Eropa sampai Afrika , Apapun yang Terjadi !" ] Waduh yang baca aja sampai ikut semangat!.
Ada juga kisah yang menggugah bagaimana ayah menyiapkan pengambilan raport anaknya; dimana perlu waktu 2 hari cuti untuk siapkan sepeda, sepatu dan setelan safarinya dan rela menempuh jarak 30 km bersepeda. Dan persiapan itu tidak berubah pada saat duduk di kursi nomer 5 ataupun 75.
Kisah lucupun meluncur, pada saat mereka bertiga ketahuan nonton film syur; dan haru campur lucu pada saat mereka dihukum bersihin WC sekolah dan jimbron yang ngoceh terus tentang kuda yang belum pernah dia liat langsung ... Eratnya persahabatan mereka bener-bener di gambarkan secara apik oleh Andrea..
Itulah Andrea, perumpamaan yang tidak biasa di Laskar Pelangi, muncul lagi pada buku keduanya ini... Andrea emang punya 'word bank' yang memukau...
Sementara (krn blm selesai) yang bisa diambil dari buku ini : ["Bagaimanapun orang harus punya mimpi, hambatan dan kendala bukan alasan untuk orang berhenti bermimpi,,,"]..
Aku selesaiin dulu bacanya yak..
guwe juga sudah khatam ni buku thiet, ketiga-tiganya malah...tinggal nunggu atu lagi, yang terakhir dari tetralogi...mestinya udah terbit ya...
BalasHapusKayaknya belom, Aku baca antara Laskar Pelangi dan SP ini agak jauhan, makanya sekarangpun aku udah siapin Edensornya ... biar gak keilangan moment .. :)
BalasHapus